- Emosional dan Logika
Hal dasar yang membedakan kedua kalangan ini dalam masalah keuangan adalah cara memandangnya. Cara orang kaya memandang uang adalah menggunakan logika, sedangkan orang biasa memandangnya secara emosional. Kita dapat melihat sendiri bahwa ketika masyarakat biasa yang meskipun sudah berpendidikan dihadapkan dengan uang, maka mereka akan sangat perhitungan. Ya, mereka sangat berpikir kritis dalam menggunakannya. Sedangkan. bagaimana dengan orang kaya? Mereka menggunakan logika dan tidak terlalu khawatir akan kehilangan uang. Sebaliknya, mereka bernalar bahwa uang yang digunakan tersebut justru dapat memberikan keuntungan sehingga pendapatan semakin banyak di hari selanjutnya. Ya, mereka menganggapkan sebagai suatu investasi. - Tabungan dan Pendapatan
Orang kaya bukannya tidak berpikir untuk menabung atau tidak memiliki tabungan. Tetapi, mereka tidak berfokus terhadap hal tersebut. Mereka lebih mengutamakan cara untuk meningkatkan pendapatan. Dengan demikian, secara otomatis, uang yang bisa mereka tabung tentu semakin besar jumlahnya. Namun, bagaimana cara berpikir orang biasa mengenai hal ini? Mereka terlalu berharap pada tabungan untuk menjadi kaya. Misalnya, mereka menggunakan sebagian pendapatan bulanan mereka untuk ditabung sehingga pada akhir tahun, mereka akan memiliki banyak uang. Tetapi, mereka sebenarnya tidak akan menjadi kaya karena pendapatan mereka tidak bertambah. Suatu saat, mereka bisa saja akan kekurangan uang juga pada akhirnya. - Pengaruh Keinginan
Memang, kita sering melihat bahwa orang-orang terkaya pada umumnya melakukan perjalanan keliling dunia menggunakan pesawat jet pribadi. Apa sebenarnya fakta di balik kekayaan mereka? Naomi Judd menjelaskan bahwa dia menjadi kaya karena tidak menghamburkan uangnya. Ya, semulanya hidupnya juga tidak mewah, tidak memiliki perhiasan mahal, apalagi desainer pribadi. Namun, setelahnya, kekayaannya selalu bertambah dari demi hari. Orang kaya bertekad bahwa ketika mereka sukses, mereka juga akan menikmati kerja keras mereka. Semuanya akan terbayar lunas ketika mereka menjadi bebas dan tidak menjadi budak bagi orang lain. Orang biasa umumnya terlalu cepat bersenang-senang yang artinya dikendalikan oleh keinginan mereka. Sehingga, mereka hanya bisa tinggal di rumah sederhana dan berjalan-jalan menggunakan mobil mereka. - Perbedaan Pola Pikir Tentang Wirausaha
Perbedaan pola pikir ketiga yang diungkapkan Steve Siebold dalam bukunya adalah mengenai cara memandang wirausaha. Orang kaya lebih berusaha untuk menghasilkan berbagai ide yang dibutuhkan oleh orang lain dan memperoleh keuntungan darinya. Sedangkan, masyarakat biasa enggan mencari ide dan memilih jalan yang lebih mudah untuk mendapatkan uang, misalnya dengan bekerja sebagai karyawan. Jika ingin menambah penghasilan, mereka memilih untuk menambah jam kerja. Ya, mereka tidak ingin mengambil resiko dengan berwirausaha, bahkan berpikir bahwa kekayaan bergantung pada gelar sehingga mereka bersusah payah untuk meraih gelar setinggi-tingginya. Padahal, itulah jalan yang paling cepat dan tepat untuk menjadi kaya. - Target
Orang terkaya di dunia sangat berambisi dalam mencapai target yang telah dibuat. Memiliki fokus yang tinggi terhadap bisnis dan uang mereka, sampai-sampai berpikir bahwa target itu seperti hidup dan mati. Tetapi, orang biasa pada umumnya tidak sebegitu ambisius dalam hal target. Memang, mereka mencoba meraihnya namun tidak terlalu fokus dan bahkan bersantai-santai. Perbedaan pola pikir dalam bidang ini tentu sudah jelas terlihat. Orang kaya berupaya keras mencapai target dalam waktu yang sudah ditentukan sehingga dapat meraih impian mereka dalam waktu singkat, sedangkan orang biasa sangat sulit untuk menjadi kaya apalagi dalam waktu cepat.
Sumber : 5persen.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar