Marselus Sunardi (Ketua BKCU-K 2012-2014), “Cintaku di Credit Union”
oleh Edi V. Petebang
Drs.
Marselus Sunardi terpilih sebagai Ketua Pengurus Puskopdit BKCUK
Periode 2012 - 2014. Bagi aktivis CU tentulah sudah familiar dengan
Sunardi; ia bukanlah orang baru di dunia per-CU-an BKCUK
dan Periode sebelumnya Sunardi adalah wakil ketua Pengurus; BKCUK.
Tentu karena kinerjanya yang baik maka ia dipercaya anggota. “Saya
sangat mencintai credit union. Hidup saya, saya baktikan untuk credit
union,”ujarnya dalam satu kesempatan.
“Kisah cinta” Nardi—demikian ia akrab disapa, dengan
credit union bermula tahun 1993, tepatnya tanggal 18 September, saat ia
menjadi anggota CU Lantang Tipo di Bodok, Sanggau. Sebagai anggota ia
sangat aktif. Karena itulah tiga tahun kemudian, tahun 1996, ia terpilih
sebagai anggota Pengurus CU Lantang Tipo.
Sebagai
guru, ia sangat prihatian dengan gaya hidup masyarakat, khususnya
masyarakat Dayak—saudara sebangsanya-- yang konsumtif dan beratnya
kehidupan masyarakat pedesaan akibat krisis ekonomi tahun 1997-1998. Keprihatinan
itulah yang ia dan kawan-kawan pengurus, pengawas dan manajemen jawab
melalui pengembangan CU Lantang Tipo. Di CU yang terbesar di Indonesia
ini Sunardi pernah menjadi Sekretaris, Bendahara, dan Wakil Ketua. Ia
juga aktif dalam pelatihan-pelatihan tentang credit union baik di dalam
maupun di luar negeri.
Sunardi
lahir dan besar di kampung Pejugan, Sanggau, Kalbar dari pasangan MB.
Judah dan Dominika Serian. Sulung dari enam bersaudara ini sejak kecil
sudah menunjukkan bakat kepemimpinannya. Kerapkali ia memimpin
teman-temannya dalam berbagai kegiatan, baik di kampung dan di sekolah.
“Saya merasa bahwa jalan hidup yang ditentukan Tuhan adalah aktif di
credit union dan “terlanjur” jatuh cinta kepada gerakan ini,”tuturnya.
Diwawancarai usai terpilih sebagai ketua pengurus BKCUK, Nardi mengatakan ada tiga program prioritas BKCUK.
Pertama, pembenahan keorganisasian Puskopdit BKCUK.
Misalnya, periode sekarang pengurus akan menunjuk beberapa tokoh gerakan
CU untuk menjadi penasihat. Kedua, pembenahan komunikasi dan
informasi di BKCUK, termasuk perbaikan program komputer di CU yang
banyak dikeluhkan anggota serta melakukan promosi tentang gerakan CU dan BKCUK. Ketiga, melakukan advokasi untuk sejumlah isu krusial terkait dengan gerakan credit union.
“Isu
yang paling hangat sekarang adalah pajak untuk koperasi. Kita akan
melakukan audiensi dengan pihak pajak dilengkapi data untuk menjelaskan
tentang CU ini, baik di level daerah maupun nasional. Jika memang cara
ini tidak berhasil, kita akan melakukan gugatan yudicial review ke
Mahkamah Konstitusi,”jelasnya kepada Edi V.Petebang. Selamat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar