BADAN HUKUM CU MOTOTABIAN: Nomor : 07/BH/XXV.13/DPPPKM-KK/XII/2010, tanggal 16 Desember 2010

Sabtu, 30 April 2011

Rahasia Sikap Mental Pengusaha


Banyak orang yang mencoba untuk berwiraswasta, tak semuanya berhasil. Pendiri Grup Saratoga dan Recapital Sandiaga Uno menceritakan rahasia suksesnya.
Pengusaha muda yang juga orang terkaya nomor 27 di Indonesia ini menekankan bahwa sikap mental adalah modal utama bagi calon pengusaha. Sikap mental ini harus dimiliki pengusaha dan calon pengusaha yang ingin berhasil.
 
Pertama, seorang wirausahawan harus punya pola pikir seperti pengusaha. "Mereka harus punya paradigma yang positif dan optimis," kata Sandiaga saat ditemui Yahoo! di kantornya, 26 April lalu.
Sandiaga sendiri mulai berwiraswasta setelah dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja pada 1997. Untuk memulai usaha, modal bukan hal yang dinilai penting oleh Sandiaga. Tabu baginya untuk berkata "saya mau mulai berusaha tapi tak ada modal". 
"Kuncinya adalah kemauan. Begitu kemauan ada, harus ada keberanian," kata dia. Keberanian tersebut akan menjadi modal yang paling utama dengan dukungan ide, rencana mencapai kesuksesan, kemampuan berjejaring dan kepercayaan dari kolega bisnis.
Dengan rangkuman bisnis yang solid tersebut, Sandiaga percaya, bukan pengusaha yang akan mencari modal melainkan modal yang akan menghampiri. Saat mengawali usahanya, Sandiaga mengakui bahwa menjalin usaha memang sangat sulit. Pernah selama enam bulan dia tak mendapatkan satu klien pun. "Sulit sekali mendapatkan kepercayaan dari investor," kata dia.
Seorang pengusaha juga harus mengubah paradigmanya, bukan lagi sebagai karyawan yang menggantungkan hidupnya dari gaji bulanan. Kondisi terjamin itu membuat karyawan tak suka mengambil risiko. Padahal, seorang pengusaha harus berani mengambil risiko. 
"Pengusaha jatuh bangun karena bisnis memang penuh risiko," kata dia. Sandiaga menekankan bahwa kesuksesan tak pernah instan. Kesuksesan hanya dapat dicapai dengan kerja keras dan pantang menyerah.

========================
Oleh : Famega Syavira Putri

Jumat, 22 April 2011

Selamat Hari Raya Paskah 2011

Segenap Penasehat, Dewan Pengurus, Badan Pengawas dan Seluruh Anggota Credit Union Mototabian Kotamobagu, mengucapkan :

SELAMAT HARI RAYA PASKAH 2011

Selasa, 19 April 2011

PENGELOLAAN KEUANGAN BISNIS KELUARGA


PENGELOLAAN KEUANGAN BISNIS KELUARGA
Prof. Roy Sembel
Guru Besar FE UKI, Jakarta
Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta (http://www.jfx.co.id)

            Saat krisis 1998, banyak perusahaan besar di Indonesia tumbang. Satu pilar penopang ekonomi ketika itu adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). UMKM sejatinya berakar dari perusahaan keluarga. Di Bangladesh, M. Yunus berhasil menggerakkan bisnis mikro yang dikelola khususnya oleh para ibu rumahtangga. Untuk keberhasilannya itu, beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 2006.

            Kendati begitu, bisnis perlu bertumbuh dan naik kelas ke jenjang berikutnya. Sayangnya, data statistik tentang keberlanjutan hidup family business / bisnis keluarga (BK) tidak terlalu menggembirakan. Menurut riset Grant Thornton, 70% BK tidak bisa bertahan melewati 1 generasi, dan 90% sudah keburu tutup sebelum tongkat estafet diserahkan ke generasi ketiga. Untuk bertahan hidup dan terus berkembang, BK perlu mengadopsi profesionalisme dalam pendekatan pengelolaan bisnisnya.

            Satu faktor penting yang sering membuat sebuah perusahaan bangkrut adalah pengelolaan keuangan yang tidak memadai. Perusahaan yang memiliki prospek jangka panjang bagus pun akan tumbang bila tidak prudent dalam mengelola keuangannya sehingga kehabisan likuiditas.

            Sisi prudent dari pengelolaan keuangan BK dimulai dengan pemisahan yang jelas antara keuangan keluarga dan keuangan perusahaan. Pasalnya, campur aduk antara uang perusahaan dan uang keluarga merupakan sumber kekacauan keuangan. Berikutnya, pemisahan ini harus diikuti pencatatan keuangan yang sesuai dengan kaidah standar akuntansi yang berlaku. Biarpun sudah dipisah, kalau ternyata catatan keuangannya tidak jelas, tetap saja akan muncul masalah yang bisa membuat perusahaan berantakan.

Kebijakan keuangan
Informasi yang muncul setelah ada pemisahan yang jelas antara keuangan keluarga dan perusahaan, serta ada pencatatan yang jelas dan mengikuti kaidah standar, merupakan input yang berharga bagi kebijakan keuangan BK. Beberapa kebijakan yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut.

            Pertama, komposisi hutang dan modal sendiri. Komposisi ini sering juga diacu sebagai struktur finansial (bila hutang mencakup hutang jangka pendek dan panjang) atau struktur modal (bila berdasarkan hutang jangka panjang saja). Besarnya komposisi hutang dibanding total modal (hutang + ekuitas atau modal sendiri) tergantung dari beberapa faktor utama, di antaranya: Profitabilitas (+), stabilitas dari arus kas (+), tangibilitas dari asset (+), tingkat suku bunga pinjaman (-), tingkat pajak pendapatan perusahaan (+), pertumbuhan ekonomi (+), dan laju inflasi (+). Tanda di dalam kurung plus ‘+’ menunjukkan hubungan searah (contoh, bila perusahaan makin tinggi profitnya, maka komposisi hutang optimalnya dibanding total modal bisa lebih ditingkatkan), sementara tanda minus ‘-‘  menunjukkan hubungan berlawanan arah (contoh, tingginya suku bunga pinjaman akan meningkatkan beban arus kas pembayaran bunga dan mempercepat perburukan rasio cakupan bunga (interest coverage ratio) sehingga tidak dianjurkan memiliki rasio hutang tinggi).

Semakin stabil arus kas, semakin tinggi pula komposisi hutang optimal di dalam permodalan. Semakin besar rasio tangible asset atau aset berwujud (gedung, mesin, mobil, dll) terhadap total asset, semakin tinggi pula komposisi hutang yang optimal, karena pemberi hutang akan mersa lebih aman dalam memberikan hutang. Sebaliknya, semakin tinggi bunga pinjaman, maka sebaiknya porsi hutang dalam permodalan dikurangi. Ekonomi yang sedang bertumbuh tinggi mengindikasikan secara umum bisnis sedang bertumbuh pesat sehingga mampu meningkatkan kapasitas berhutang. Inflasi yang tinggi, bila belum diikuti kenaikan suku bunga, menguntungkan bagi perusahaan yang berhutang terutama hutang dengan bunga tetap. Dalam situasi ini, biaya bunga tidak naik tetapi nilai riil hutang justru turun akibat inflasi.

Kedua, keseimbangan modal kerja (working capital). Modal kerja berhubungan dengan current assets (aset jangka pendek) dan current liabilities (kewajiban jangka pendek) pada neraca perusahaan. Ada beberapa cara untuk membiayai current assets. Kendati begitu, untuk keperluan manajemen risiko biasanya perlu digunakan prinsip penyepadanan (matching). Artinya, bagian dari current assets yang selalu konsisten ada (disebut permanent current assets) dianjurkan untuk dibiayai dengan hutang jangka panjang. Sementara itu, sisanya (disebut seasonal atau temporary current assets, karena bersifat musiman) dibiayai dengan hutang jangka pendek.

Ketiga, perhatikan komposisi aset tetap (fixed assets) dibandingkan total assets. Rasio fixed asset yang tinggi biasanya berimplikasi fixed cost yang tinggi. Akibatnya, Fixed asset yang berlebihan bisa membebani arus kas perusahaan bila penjualan belum stabil atau ekonomi sedang melambat. Sebaliknya, saat ekonomi sedang boom, fixed asset justru membawa dampak positif, yaitu penjualan meningkat tapi biaya relatif tetap, plus ada potensi kenaikan nilai fixed assets (terutama property) saat ekononomi boom.

Keempat, struktur biaya (fixed costs vs variable costs). Isu finansial keempat ini terkait erat dengan komposisi fixed assets dan rasio hutang. Total fixed costs bisa berasal dari fixed operational costs (yang biasanya terkait dengan fixed assets) dan dari fixed financial costs (yang terkait dengan rasio hutang).

Kelima, komposisi revenue atau penjualan. Revenue yang berasal dari repeat customers atau pelanggan/nasabah loyal memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan nasabah baru. Komposisi revenue seperti ini perlu dijaga kesimbangannya dibandingkan akuisisi pelanggan baru yang biasanya memerlukan biaya berlipat kali dibanding bisnis dari pelanggan lama.

Keenam, manajemen kas. Cash is king in business. Itu tidak diragukan lagi. Oleh karena ini pengelolaan atau manajemen kas ini perlu diperhatikan. Prinsipnya, jangan terlalu banyak menumpuk aset dalam bentuk uang tunai yang tidak memberikan bunga memadai. Namun di sisi lain, pebisnis harus hati-hati agar jangan kekurangan uang tunai saat diperlukan.  Timing dari penempatan dana kas pada instrumen investasi yang pas menjadi penting agar hasilnya optimal dn risikonya bisa tetap terkendali. Selain itu, pencegahan kebocoran akibat occupational fraud (penyalahgunaan uang dan aset perusahaan) penting dilaksanakan. Fraud bisa berdampak buruk dalam jangka pendek akibat kekurangan dana tunai, dan juga jangka panjang karena mentalitas ’korupsi’ bisa menular bagaikan kanker bila dibiarkan tanpa tindakan.

Ketujuh, kebijakan dividen (dividend policy). Kebijakan dividen, yang merupakan pembagian rejeki BK, bisa menjadi isu yang sangat sensitif, terutama bila BK sudah memasuki generasi kedua dan ketiga. Dengan semakin banyak pihak yang berkepentingan untuk mendapat rejeki berupa pembagian dividen, semakin banyak pula potensi konflik yang timbul bila kebijakan dividen tidak dikelola dengan baik. Untuk kebijakan dividen ini, pertimbangan perpajakan, kebutuhan pemegang saham, serta peluang pertumbuhan perusahaan harus dipertimbangkan secara terpadu.

Last but not least, manajemen risiko finansial secara proaktif dan terintegrasi perlu direncanakan dan diimplementasikan sangat cermat. Manajemen risiko bisa dilakukan melalui pendekatan natural hedging (penyepadanan pemasukan dan pengeluaran, baik dari sisi timing maupun mata uangnya), transfer risiko dengan instrumen seperti asuransi, ataupun menggunakan instrumen derivatif untuk proteksi harga dan posisi terbuka di masa depan.

Profesionalisme di bidang finansial bagi BK memang tidak semudah membalik telapak tangan. Itulah sebabnya survival rate BK tidak terlalu menggembirakan statistiknya. Tidak ada jalan pintas untuk melestarikan BK. Kerjakeras, kerjacerdas, kerja tuntas, dan kerjasama, serta kerja sepenuh hati, itu semua wajib hukumnya.



REFERENSI

Sembel, Roy dan T. Sugiharto. 2009. The Art of BEST WIN (BEcoming Smarter, Tougher, and Wiser INvestors). Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sembel, Roy dan T. Sugiharto. 2010. Towards World-Class Indonesian Companies: Seni dan Ilmu Praktek Manajemen untuk Perusahaan Indonesia di Masa Depan. Naskah dalam proses dipublikasi, Jakarta.

Sembel, Roy. 2010. “Membangun Indonesia BEBAS (BEda, BisA, dan Satu)”. dalam Oentoro, Jimmy (ed.), Indonesia Satu, Indonesia Beda, dan Indonesia Bisa, Harvest Publication House, Jakarta.

Sabtu, 16 April 2011

Heboh ... dan Memukau RAT CUMT Tahun Buku 2010


RAPAT ANGGOTA TAHUNAN THN BUKU 2010
CREDIT UNION MOTOTABIAN (CUMT)

Tema :
"Pertobatan ... Menuju Kesejahteraan
dan Kebebasan Finansial"

Minggu, 20 Februari 2011 pukul 10.00 Wita, masyarakat Kota Kotamobagu khususnya masyarakat yang berdomisili disepanjang jln. Diponegoro Kel. Biga dikagetkan dengan gemuruh bunyi drum band yang dimainkan oleh siswa-siswi SMP/SMA Katolik Theodorus Kotamobagu dan pawai panjang yang diikuti oleh Penasehat, Dewan Pengurus, Badan Pengawas, Staf dan anggota CUMT peserta RAT yang berjumlah 217 orang dari Gereja Katolik menuju Aula Santa Ursula yang terletak di kompleks SMP/SMA Katolik Theodorus Kotamobagu, milik Yayasan Pendidikan Satya Bhakti Perwakilan Kotamobagu yang dikelolah oleh suster-suster Ursulin.

Sebelum pawai, kegiatan RAT Tahun Buku 2010, diawali dengan Perayaan Ekaristi di Gereja Katolik Kristus Raja Kotamobagu yang dipimpin oleh Pastor Paroki Kristus Raja Kotamobagu Pastor Berce Gregorius Rorimpandey, Pr, yang juga adalah anggota sekaligus Penasehat Credit Union Mototabian.

RAT Tahun Buku 2010 CUMT dimulai tepat pukul 11.00 Wita yang diawali dengan acara Pembukaan dihadiri oleh Pastor Benny Salombre, Pr, sebagai Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Manado sekaligus juga anggota dan Penasehat CUMT, Bapak Drs. Syarifudin Makalalag sebagai Kepala Bidang Koperasi dan UKM bersama Bapak Samsudin Mokodompit mewakili Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal Kota Kotamobagu.
Acara Pembukaan yang dipandu oleh Ibu Yustina Sugiyanti, Bapak Drs. Faustinus Vence Taroreh dan Saudari Telly K. Kaloh, S.Si, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Credit Union, tarian "Kabela" (tari penyambut tamu), doa pembukaan dan penampilan yang memukau lewat sajian tarian "Inde Dou" oleh siswi-siswi SMA Katolik Theodorus Kotamobagu yang menggambarkan "Bogani" Wanita tanah Totabuan pada abad ke-17, kemudian acara dilanjutkan dengan laporan Panitia RAT yang dibawakan oleh Ketua Panitia Bapak Paulus Fanulene. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Sambutan pertama oleh Ketua CUMT Bapak Aloysius Laka, BA, S.IP, intinya menekankan 3 PRINSIP UTAMA Credit Union :


1. Modal hanya diperoleh dari anggota (asas swadaya)
2. Pinjaman hanya diberikan kepada anggota
    (asas dari, oleh dan untuk anggota).
3. Jaminan terbaik dari pinjaman adalah WATAK anggota
    (asas kepercayaan, kesetiakawanan dan persaudaraan)

Selain itu dalam sambutannya mengingatkan kembali kepada peserta RAT, 3 PILAR Credit Union yang harus dijaga dan dipegang teguh oleh seluruh anggota Credit Union, yaitu :
1. PENDIDIKAN,
    dengan mottonya : Mulai dengan pendidikan,
    berkembang melalui pendidikan,
    dikontrol oleh pendidikan dan
    bergantung pada pendidikan.
2. SWADAYA,
    dengan mottonya : Dari anggota,
    Oleh anggota dan Untuk anggota
3. SOLIDARITAS,
    dengan mottonya : Anda susah saya bantu,
    saya susah anda bantu.

Jika CU tidak memperhatikan ke-3 pilar tersebut, CU tersebut bagaikan sebuah bangunan yang tidak memiliki tiang penyanggah yang kuat, maka akan mudah roboh. Demikian juga dalam pengembangannya, jika CU tidak memperhatikan ke-3 pilar tersebut sudah dipastikan CU akan hancur dan mati.

Sesuai Visi CU Mototabian "Menjadi Lembaga Keuangan Pilihan Utama Masyarakat yang Tangguh dan Terpercaya", maka saya menghimbau :
1.  Kepada Dewan Pengurus, Badan Pengawas dan Staf agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada anggota bukan saja menuju kesejahteraan tetapi sampai menuju kebebasan finansial.
2.  Kepada anggota diharapkan untuk meningkatkan tabungan agar cepat mencapai kesejahteraan, terutama cepat mencapai kebebasan finansial dan jangan lalai mengangsur karena CUMT adalah milik anggota.
3.  Kepada pemerintah, melalui Disperindagkop dan Penanaman Modal Kota Kotamobagu agar membantu memasyarakatkan CUMT dan men-CUMT-kan masyarakat. Sehingga CUMT benar-benar menjadi Lembaga Keuangan Pilihan Utama Masyarakat yang Tangguh dan Terpercaya. Karena CUMT adalah salah satu asset umat Katolik sekaligus juga CUMT adalah salah satu lembaga keuangan milik masyarakat yang telah mendukung program pemerintah Kota Kotamobagu menjadi kota jasa. Karena dari jumlah 704 anggota CUMT + 55% anggota CUMT berasal dari masyarakat Kota Kotamobagu dan sisanya dari luar Kota Kotamobagu (Bolmong, Boltim, Bolsel, Bolmut, Manado, Kota Bitung, Minahasa, Minsel, Minut, Mitra, Kota Tomohon, Gorontalo, Sangihe, Talaud, Jakarta, Sulawesi Tengah, Papua dan NTT).
Akhir kata, saya atas nama Dewan Pengurus, Badan Pengawas, dan Manajemen berharap semoga RAT ini dapat menghantar kita menuju PERTOBATAN benar sesuai dengan Dasar, Pilar, Prinsip, Nilai dan Roh Gerakan Credit Union menuju KESEJAHTERAAN DAN KEBEBASAN FINANSIAL yang kita cita-citakan bersama.

Sambutan kedua disampaikan oleh Pastor Benny Salombre, Pr, sebagai Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Manado. Mengawali sambutannya mengajak seluruh peserta RAT dengan salam CU, dengan suara lantang bertanya kepada peserta RAT, CU Sejati ?? dijawab dengan lantang oleh 217 orang peserta, CU MOTOTABIAN…. Beliau mengawali sambutan bahwa sampai sekarang sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa CU itu miskin dan kampungan. Hari ini CU Mototabian telah membuktikan bahwa CU memang milik orang miskin tapi tidak kampungan. Jika orang miskin dan kaum terpinggirkan bersatu akan menjadi satu kekuatan yang tidak tertandingi. Saya bangga dengan kehadiran Credit Union Mototabian, karena sejak berdiri 4 Desember 2008, telah menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang luar biasa dalam mensejahterakan masyarakat terutama dalam menyiapkan modal usaha bagi kaum miskin. Harapan saya agar Credit Union Mototabian menjadi gerakan untuk memberdayakan kelompok-kelompok khusus bagi kaum miskin yang secara ekonomi aktif dan mempunyai potensi serta energy untuk berkembang. Terutama sangat penting gerakan pemberdayaan melalui pendidikan kewirausahaan dan pembentukan modal tanpa menggantungkan diri dari sumber modal berskala besar ataupun dari pemerintah. Saya berharap agar Credit Union Mototabian dalam gerakannya untuk mendidik anggota dan membentuk modal secara mandiri ini, tentu tidak dapat dilepaskan dari proses pembentukan sikap saling percaya, kejujuran dalam usaha, kreativitas, inovasi, kualitas, ketepatan waktu, pola hidup hemat dan sebagainya.

Sambutan ketiga disampaikan oleh Bapak Drs. Syafudin Makalalag, sebagai Kepala Bidang Koperasi dan UKM mewakili Kepala Dinas Perindagkop dan Penanaman Modal Kota Kotamobagu. Dalam sambutannya mengatakan bahwa ketika Dewan Pengurus CUMT menghadap saya dan memohon untuk pembuatan Badan Hukum, saya ragu dan mengatakan kepada stafnya untuk diteliti secara seksama permohonan tersebut, sebab Koperasi yang ada di Kota Kotamobagu sampai sekarang + 258 koperasi. Saat mendirikan para pendirinya antusias dan penuh semangat, namun ketika ditengah perjalanan banyak yang membiarkan koperasinya. Dengan menghadiri RAT hari ini saya melihat sendiri ternyata Dewan Pengurus, Badan Pengawas dan Staf CUMT telah menunjukkan keseriusan dan kesungguhan dalam mendirikan dan mengelolah Koperasi Credit Union Mototabian, karena dalam tempo 2 tahun telah menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa, baik pertumbuhan asset maupun pertumbuhan jumlah anggota. Namun beliau menambahkan akan lebih yakin lagi apabila sehat organisasi, sehat administrasi (keuangan dan non keuangan) dan sehat usaha. Credit Union Mototabian sudah dibuktikan dengan hasil audit dari Dinas Perindagkop dan Penanaman Modal. Tambah beliau namun atas nama pemerintah Kota Kotamobagu mengucapkan terima kasih banyak, karena kehadiran Credit Union Mototabian telah sesuai dengan harapan Bapak Walikota Drs. Hi. Djelantik Mokodompit, bahwa Kota Kotamobagu akan menjadi KOTA KOPERASI. Usai menyampaikan sambutan dilanjutkan melantik Penasehat, Dewan Pengurus, dan Badan Pengawas masa bakti 2008-2011.

Usai pelantikan dilanjutkan dengan makan siang bersama, dilanjutkan dengan acara RAT yang diawali dengan Pembacaan risalah RAT Tahun Buku 2009, Pembahasan dan Pengesahan Tata Tertib Tahun Buku 2010, oleh Bapak Markus Sugeng, S.Pd.

Kemudian dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Bapak Aloysius Laka, BA.S.IP, sebagai berikut :




1.  Tingkat pertumbuhan asset Tahun Buku 2010 sebesar 123,8% dan anggota sebesar 95%.
2.  Masyarakat mulai mengerti dan merasakan manfaat keberadaan CU Mototabian sebagai lembaga pemberdayaan ekonomi keluarga, dibuktikan dengan angka rata-rata jumlah simpanan anggota Rp. 5,9 juta.
3.  Tahun Buku 2010 CU Mototabian telah  memiliki Badan Hukum dengan nomor : 07/BH/XXV.13/DPP-KPM-KK/XII/2010, tanggal 16 Desember 2010.
4.  Pembentukan dan Perutusan Kelompok Inti (POKTI) CUMT merupakan sarana penting untuk mencapai target anggota dan asset yang telah dijabarkan dalam business plan Tahun Buku 2011. Tanpa kelompok inti CUMT tetap berjalan ditempat tanpa mengalami perubahan yang berarti.
5.  Menjalin kerjasama : antar CU melalui BKCUK, Lembaga Pendamping, Bidang PSE Keuskupan Manado, Paroki Kristus Raja Kotamobagu serta paroki-paroki lainnya.

Laporan pertanggungjawaban Badan Pengawas disampaikan oleh Ketua Badan Pengawas Bapak Rocky J. Terok, sebagai berikut :
1.  Aspek Hukum : Keamanan dan legalitas CUMT dari segi hukum dapat dipertanggungjawabkan.
2.  Aspek Organisasi :
a) Perubahan dan reposisi kepengurusan dan manajemen berdampak sangat positif pada kinerja CUMT.
b) Perlunya dipahami oleh semua pihak bahwa pengetahuan anggota tentang CU akan dipenuhi dalam pendidikan dasar.
3.  Aspek Keuangan :
a) Kinerja keuangan CU Mototabian dapat diandalkan.
b) Perlunya kesadaran seluruh anggota untuk menjaga kesehatan keuangan CUMT yang adalah milik bersama anggota dengan secara disiplin memenuhi kewajibannya atau tidak menunggak.
c)  Dana Bantuan Duka (Baka) adalah bentuk solidaritas antar sesama anggota dan untuk kepentingan anggota itu sendiri sehingga diperlukan kesadaran anggota untuk melunasi kewajiban tersebut setiap tahun.
4.  Aspek Manajemen : Sudah melaksanakan tugas dengan baik, namun perlu ditingkatkan kinerja dalam bentuk pelayanan kepada anggota dengan baik dan professional.
Usai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus dan Badan Pengawas, acara dilanjutkan dengan tanggapan peserta RAT terhadap laporan tersebut, yang dipandu oleh Bapak Drs. Faustinus V. Taroreh dan Bapak Markus Sugeng, S.Pd. Semua pertanyaan yang diajukan oleh peserta RAT dijawab dengan lugas, tegas dan jelas oleh Bendahara sekaligus Manajer CUMT Bapak Ir. Lucky Steven Musung, sehingga dapat dipahami dan memuaskan semua peserta RAT.

Dan akhirnya laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus dan Badan Pengawas diterima oleh peserta RAT Tahun Buku 2010, yang ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Penerimaan LPJ yang mewakili peserta RAT, yaitu Bapak Lodewyk Aray, S.IP (Kotamobagu), Bapak Verly Tielung, S.Fil (Minahasa Selatan) dan Yohanes Jansen Waworundeng (Minahasa).

Acara RAT dilanjutkan dengan penyampaian Program Kerja Credit Union Mototabian Tahun Buku 2011 yang intinya adalah :
1.  Peningkatan kuantitas CUMT :
·       Jumlah anggota menjadi 2.054 orang
·       Jumlah rata-rata simpanan anggota Rp. 6.300.000,-
·       Jumlah asset menjadi Rp. 13.500.000,-
·       Peluncuran produk simpanan khusus untuk anak sekolah “IJASAH” (Impian JAdi SArjana Handal).
·       Perluasan wilayah pelayanan diluar Kotamobagu, Bolmong, Bolsel, Boltim dan Bolmut.
2.  Peningkatan Kualitas CUMT :
·       Pendidikan Dasar dan Pendidikan Lanjutan Anggota.
·       Pendidikan dan Pelatihan bagi 48 orang Kelompok Inti.
·       Pendidikan dan Pelatihan bagi Penasehat, Dewan Pengurus, Badan Pengawas dan Manajemen baik internal (CUMT) maupun eksternal (BKCUK).
·       Pemasangan program komputerisasi “SIKOPDIT CS” dalam system pelayanan manajemen.
·       Peningkatan pelayanan kepada anggota secara professional.

Dan Program-program yang disampaikan semuanya disetujui oleh peserta RAT, dilanjutkan dengan penyerahan Program Kerja CUMT Tahun Buku 2011 oleh Ketua Dewan Pengurus kepada Manajemen diwakili oleh Bapak Ir. Lucky S. Musung selaku Manajer, yang selanjutnya operasionalnya akan dilaksanakan oleh 4 orang staf.

Akhirnya pada pukul 17.00 Wita, RAT Tahun Buku 2010 ditutup oleh Ketua Dewan Pengurus Credit Union Mototabian Bapak Aloysius Laka, BA, S.IP, dilanjutkan dengan doa dan menyanyikan lagu MARS CREDIT UNION MOTOTABIAN ciptaan Bapak Max Millian Joseph Polandos, S.Pd yang adalah anggota CUMT dan dilanjutkan dengan foto bersama.
Sayonara … sampai jumpa pada RAT Tahun Buku 2011 di Tahun 2012.

Entri Populer